Laman

Jumat, 18 Maret 2011

PKM GT JOKO

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada saat ini, pohon keres hanya dianggap sebagai pohon peneduh di pinggir jalan. Pohon kecil ini awalnya sering tumbuh sebagai semai liar di tepi jalan, selokan, atau muncul di tengah retakan tembok lantai atau pagar, dan akhirnya tumbuh dengan cepat biasanya dibiarkan saja membesar sebagai pohon naungan. Sebab itulah pohon keres sering ditemukan di wilayah perkotaan yang ramai dan padat, di tepi trotoar dan lahan parkir, di tepi sungai yang tidak terurus atau di tempat-tempat yang biasa kering berkepanjangan. Semai keres tumbuh pada retakan lantai trotoar Karena sifat-sifat dan daya tahannya itu, keres menjadi salah satu tumbuhan pionir yang paling banyak dijumpai di wilayah hunian manusia di daerah tropis. (Wiki, 2011).
Di beberapa negara seperti mexico buah tanaman ini sudah banyak di perdagangkan di pasar-pasar tradisional dan bunga dari tanaman ini dipercaya penduduk lokal memiliki kandungan antiseptic sehingga banyak digunakan untuk pengobatan tradisional. Kayu dari tanaman ini juga cukup kuat sehingga banyak yang dipakai untuk membuat perabotan dan manfaat lainya tentu saja sebagai kayu bakar. Sedangkan daun keres telah lama dimanfaatkan sebagai tanaman obat tradisional yang digunakan sebagai obat sakit kepala dan anti radang oleh masyarakat Peru. Di Filipina bunga keres digunakan untuk ramuan infus untuk menghilangkan pusing kepala, pilek, dan sebagainya. Tanaman Keres juga mengandung zat yang berunsur Kolkisin atau Allopurinol yang merupakan obat untuk menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh. Dari hasil penelitian bahwa kandungan Setiap 100 gr bagian buah Keres yang dapat dimakan kira-kira menggandung: Air (77,8 gram), Protein (0,384 gram), Lemak (1,56 Gram), Karbohidrat (17,9 gram), Serat (4,6 gram), Abu (1,14 gram), Kalsium (124,6 mg), Fosfor (84mg), Besi (1,18 mg), Karoten (0,019g), Tianin (0,065g), Ribofalin (0,037g), Niacin (0,554 g) dan kandungan Vitamin C (80,5 mg) nilai Energi yang dihasilkan adalah 380KJ/100 gram. ( Anzoen, 2009 )
Sebenarnya tanaman keres sudah lama dikenal oleh masyarakat indonesia, tetapi masyarakat kurang tahu kandungan yang ada pada tanaman keres tersebut. Khasiat tanaman keres bagi kesehatan tubuh memang terbukti. Selain mengandung berbagai macam vitamin dan flavonoid, juga terdapat zat penting yang berpengaruh terhadap aspek medis. Menurut penelitian Redhica, buah kersen bisa di jadikan sebagai solusi alternatif obat konvensional untuk penyembuhan penyakit asam urat. Sebab buah kersen mengandung kadar purin rendah. Selain itu tingginya kandungan air pada buah kersen dapat melarutkan purin yang mengendap pada ginjal atau persendian. “Kandungan itulah yang membuat buah kersen mampu mengobati asam urat”



Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan
Berdasarkan uraian pada latar belakang, tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui kandungan yang terdapat pada tanaman kersen
2. Mengetahui khasiat tanaman kersen pada bidang kesehatan
3. Mengetahui cara memanfaatkan tanaman keres

Manfaat
Berdasarkan uraian pada latar belakang, manfaat dari karya tulis ini adalah:

1. Penulis
Karya tulis ini diharapkan dapat membantu penulis memperoleh wawasan mengenai pentingnya pemanfaatan tanaman keres terutama dalam bidang kesehatan. Selain itu, tulisan ini dapat melatih penulis dalam mengemukakan pikiran dengan cara yang lebih baik. Gagasan ini juga dapat menjadi inspirasi kepada keluarga untuk memberikan pengetahuan tentang pentingnya tanaman keres atau kersen.

2. Masyarakat Umum
Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan wacana baru akan pentingnya pemanfaatan tanaman keres. Sehingga pada akhirnya masyarakat umum paham akan pentingnya tanaman keres, yaitu sebagai alternatif obat penyakit asam urat.



GAGASAN
Pengertian Tanaman Keres
Keres atau Talok ada juga yang menyebut dengan ceri yang nama ilmiahnya adalah Muntingia Calabura. Tanaman ini memliki buah kecil – kecil dan memilki rasa manis yang tumbuh di batangnya. Pohon kersen memang bukan pohon yang dapat tumbuh tinggi menjulang dan besar, maksimal hanya setinggi 12 meter, namun pohon ini memiliki tajuk yang lebar dan biasanya digunakan sebagai pohon peneduh jalan. Selain itu di beberapa tempat kayunya digunakan sebagai kayu bakar dikarenakan kayunya lunak dan mudah kering. Kulit kayunya yang mudah dikupas digunakan sebagai bahan tali dan kain pembalut. Tanaman ini sering digunakan anak-anak untuk bermain atau dimakan, daun dan buahnya ternyata memiliki kandungan senyawa penting dan juga berkhasiat untuk obat.
Daunnya juga dapat dijadikan semacam teh dan digunakan oleh masyarakat di Peru sebagai obat tradisional sakit kepala dan anti radang, di Indonesia secara tradisional buah kersen digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebanyak 9 butir 3 kali sehari hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat. Buah kersen sangat digemari di Meksiko, sehingga dijual dalam jumlah banyak di pasar-pasar tradisional, buah kersen bisa juga diawetkan dan dibuat selai seperti di Srilangka.

Klasifikasi Ilmiah Tanaman Keres
Kerajaan : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Muntingiaceae
Genus : Muntingia L.
Spesies : M. Calabura

Plantae (Tumbuhan)
Di dalamnya masuk semua organisme yang sangat biasa dikenal orang seperti pepohonan, semak, terna, rerumputan, paku-pakuan, lumut, serta sejumlah alga hijau. Hampir semua anggota tumbuhan bersifat autotrof, dan mendapatkan energi langsung dari cahaya matahari melalui proses fotosintesis. Karena warna hijau amat dominan pada anggota kerajaan ini, nama lain yang dipakai adalah Viridiplantae("tetumbuhan hijau"). Nama lainnya adalah Metaphyta.



Magnoliophyta
Magnoliophta adalah Suatu divisi atau kelompok terbesar tumbuhan yang hidup di daratan. Namanya diambil dari cirinya yang paling khas, yaitu menghasilkan organ reproduksi dalam bentuk bunga. Bunga sebenarnya adalah modifikasi daun dan batang untuk mendukung sistem pembuahan tertutup. Sistem pembuahan tertutup (dikatakan tertutup karena bakal biji terlindung di dalam bakal buah atau ovarium) ini juga menjadi ciri khasnya yang lain. Ciri yang terakhir ini membedakannya dari kelompoktumbuhan berbiji yang lain: tumbuhan berbiji terbuka atau Gymnospermae.

Magnoliopsida
Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson untuk semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil").

Malvales

Malvales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga yang termasuk dalam klad eurosids II, rosids,core eudicots, eudicots (Sistem klasifikasi APG II). Bangsa ini juga diakui sebagai takson dalamsistem klasifikasi Cronquist dan tercakup dalam anak kelas Dilleniidae, kelas Magnoliopsida.
Anggota terpentingnya adalah Malvaceae, yang mencakup banyak tanaman berguna, dengan 4.000 jenis anggota dan menjadi suku terbesar dalam bangsa ini.

Muntingiaceae

Muntingiaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem Klasifikasi APG II suku ini dimasukkan ke dalam bangsa Malvales, klad eurosids II


Ciri – Ciri Tanaman Keres
Perdu atau pohon kecil, tinggi sampai 12 m, meski umumnya hanya sekitar 3-6 m saja. Selalu hijau dan terus menerus berbunga dan berbuah sepanjang tahun. Cabang-cabang mendatar, menggantung di ujungnya; membentuk naungan yang rindang. Ranting-ranting berambut halus bercampur dengan rambut kelenjar; demikian pula daunnya. Daun-daun terletak mendatar, berseling; helaian daun tidak simetris, bundar telur lanset, tepinya bergerigi dan berujung runcing, 1-4 × 4-14 cm, sisi bawah berambut kelabu rapat; bertangkai pendek. Daun penumpu yang sebelah meruncing bentuk benang, lk. 0,5 cm, agak lama lalu mengering dan rontok, sementara sebelah lagi rudimenter.


Bunga dalam berkas, berisi 1-3(-5) kuntum, terletak di ketiak agak di sebelah atas tumbuhnya daun; bertangkai panjang; berkelamin dua dan berbilangan 5; kelopak berbagi dalam, taju meruncing bentuk benang, berambut halus; mahkota bertepi rata, bundar telur terbalik, putih tipis, gundul, lk. 1 cm. Benang sari berjumlah banyak, 10 sampai lebih dari 100 helai. Bunga yang mekar menonjol keluar, ke atas helai-helai daun; namun setelah menjadi buah menggantung ke bawah, tersembunyi di bawah helai daun. Umumnya hanya satu-dua bunga yang menjadi buah dalam tiap berkasnya. Buah buni bertangkai panjang, bulat hampir sempurna, diameter 1-1,5 cm, hijau kuning dan akhirnya merah apabila masak, bermahkota sisa tangkai putik yang tidak rontok serupa bintang hitam bersudut lima. Berisi beberapa ribu biji yang kecil-kecil, halus, putih kekuningan; terbenam dalam daging dan sari buah yang manis sekali.


Manfaat Daun & Buah Keres:
1. ANTISEPTIK
Rebusan daun kersen ini ternyata mempunyai khasiat dapat membunuh mikroba atau sebagai antiseptik. Rebusan daun kersen terbukti dapat membunuh bakteri sbb: C. Diptheriae , S. Aureus, P. Vulgaris, S. Epidemidis, dan K. Rhizophil. Diduga aktivitas anti bakteri dari daun kersen ini disebabbkan oleh adanya kandungan senyawa seperti tanin, flavonoids dan saponin yang dimilikinya.

2. ANTIINFLAMASI
Rebusan daun kersen juga mempunyai khasiat untuk mengurangi radang (antiinflamasi) dan juga menurunkan panas.

3. ANTITUMOR
Daun kersen dilaporkan juga mempunyai efek anti tumor, dimana kandungan senyawa flavonoid yang dipunyai daun kersen ini ternyata dapat menghambat pertumbuhan sel kanker secara invitro/laboratoris.

4. ANTI URIC ACID (ASAM URAT)
Di Indonesia secara tradisional buah kersen telah digunakan untuk mengobati asam urat dengan cara mengkonsumsi buah kersen sebayak 9 butir 3 kali sehari. Hal ini terbukti dapat mengurangi rasa nyeri yang ditimbulkan dari penyakit asam urat tsb.
Diduga dalam keres terdapat zat yang berunsur Kolkisin atau Allopurinol. Allopurinol merupakan obat yang menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh.




Pengertian Asam Urat
Penyakit asam urat adalah suatu penyakit yang ditandai dengan serangan mendadak dan berulang dari artritis yang terasa sangat nyeri karena adanya endapan kristal monosodium urat, yang terkumpul di dalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di dalam darah (hiperurisemia). Peradangan sendi bersifat menahun dan setelah terjadinya serangan berulang, sendi bisa menjadi bengkok.
Sekitar 90% penyakit asam urat disebabkan oleh ketidakmampuan ginjal membuang asam urat secara tuntas dari tubuh melalui air seni. Sebagian kecil lainnya karena tubuh memproduksi asam urat secara berlebihan. Penyakit asam urat kebanyakan diderita oleh pria di atas 40 tahun dan wanita yang telah menopause. Penderita asam urat biasanya juga memiliki keluhan lain seperti tekanan darah tinggi, penyakit ginjal, diabetes dan aterosklerosis. Separuh dari penderita asam urat adalah orang yang kegemukan. Bila dibiarkan, penyakit asam urat bisa berkembang menjadi batu ginjal dan mengakibatkan gagal ginjal.

Penyakitnya sendiri tidak bisa dicegah, tetapi beberapa faktor pencetusnya bisa dihindari (misalnya cedera, alkohol, makanan kaya protein). Untuk mencegah kekambuhan, dianjurkan untuk minum banyak air, menghindari minuman beralkohol dan mengurangi makanan yang kaya akan protein. Banyak penderita yang memiliki kelebihan berat badan, jika berat badan mereka dikurangi, maka kadar asam urat dalam darah seringkali kembali ke normal atau mendekati normal.
Pantangan Asam Urat
Perubahan gaya hidup, konsumsi obat tertentu dan menghindari makanan yang berkadar purin tinggi dapat mengendalikan asam urat. Berikut adalah makanan tinggi purin yang menjadi pantangan bagi penderita asam urat: (Ingat bahwa masing-masing orang memiliki sensitivitas yang berbeda terhadap makanan. Makanan yang sangat cepat menimbulkan serangan asam urat pada satu orang belum tentu menimbulkan efek yang sama pada yang lainnya).
• Alkohol dan soft drink
• Melinjo dan emping
• Kacang-kacangan
• Jamur, bayam matang, dan sawi
• Daging kambing
• Jeroan dan gajih (lemak)
• Kerang-kerangan
• Bebek dan kalkun
• Salmon, mackerel, sarden, kepiting, udang, dan beberapa ikan lainnya
• Krim dan Es krim

Pengobatan Asam Urat Dengan Mengguanakan Tanaman Keres
Langkah pertama untuk mengurangi nyeri adalah mengendalikan peradangan. Pengobatan tradisional untuk asam urat adalah kolkisin. Biasanya nyeri sendi mulai berkurang dalam waktu 12-24 jam setelah pemberian kolkisin dan akan menghilang dalam waktu 48-72 jam. Kolkisin diberikan dalam bentuk tablet, tetapi jika menyebabkan gangguan pencernaan, bisa diberikan secara intravena. Obat gout / obat asam urat ini seringkali menyebabkan diare dan bisa menyebabkan efek samping yang lebih serius (termasuk kerusakan sumsum tulang) Allopurinol merupakan obat yang menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh. Pengobatan asam urat dengan menggunakan relatif muda yaitu hanya dengan cara mengkonsumsi buah keres sebayak 9 butir 3 kali sehari. Kandungan keres terdapat zat yang berunsur Kolkisin atau Allopurinol. Kolkisin dan Allopurinol inilah yang merupakan obat yang menghambat pembentukan asam urat di dalam tubuh



KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Tanaman keres merupakan tanaman yang paling banyak ditemukan di berbagai daerah dibanding tanaman obat lainnya. Tanaman keres juga memmiliki keistimewan, di dalam tanaman keres terdapat zat yang bernama flanovid yang cukup tinggi dan terdapat zat yang berunsur Kolkisin atau Allopurino dimana zat ini dapat sebagai solusi alternatif obat konvensional untuk penyembuhan penyakit asam urat. Maka dapat disimpulkan keres merupakan bahan alternatif obat yang menpunyai banyak kandungan untuk menyembuhkan berbagai penyakit terutama asam urat, dengan mengkonsumsi buah keres sebayak 9 butir 3 kali sehari.
2. Buah kersen mengandung kadar purin rendah. Selain itu tingginya kandungan air pada buah kersen juga dapat melarutkan purin yang mengendap pada ginjal atau persendian. Kandungan inilah yang membuat buah kersen mampu mengobati asam urat.
3. Keres merupakan tumbuhan yang banyak kandungan air, protein, serat, lemak, karbohidrat, kalsium, fosfor, vitamin A, vitamin C, dan nilai energinya 380 kJ/100 gr. Dari kandungan tersebut tanaman keres ini dapat sebagai anti radang, menurunkn panas, sakit kepala, dan anti septic.


Saran

1. Karena tanaman keres merupakan tanaman yang paling banyak ditemukan diberbagai daerah khususnya di Indonesia, dibanding dengan tanaman obat yang lainnya, seharusnya masyarakat Indonesia melestarikan dan melindungi tanaman ini.
2. Pemanfaatan tanaman keres sebagai alternatif obat penyakit asam urat seharusnya segera direalisasikan karena sudah terbukti tanaman keres ini mempunyai banyak sekali unsur zat yang berfungsi untuk menghambat bahkan bisa menyembukan penyakit asam urat.



DAFTAR PUSTAKA
[Anonim].2009. Menaklukan Asam Urat Dengan Buah Kersen
http://www.anzoen.com/2009/12/menaklukkan-asam-urat-dengan-buah.html [12 Pebruari 2011]

[Anonim].2010. Obat Penyakit
http://obat-penyakit.com/kersen.html [12 Pebruari 2011]

[Anonim].2010. Permen Buah Kersen, Cemilan Alternatif Obati Asam Urat
http://www.berita86.com/2010/05/permen-buah-kersen-camilan-alternatif.html [12 Pebruari 2011]

Daniel L. Nickrent. 2007. Cytinaceae are sister to Muntingiaceae (Malvales),
Taxon 56(4): 1129-1135

Haeckel G (1866). Generale Morphologie der Organismen. Berlin: Verlag von
Georg Reimer. hlm. vol.1: i–xxxii, 1–574, pls I–II; vol. 2: i–clx, 1–462,
pls I–VIII.

Kristanto, Adi. 2010. Berbagai Manfaat Pohon Kersen.
http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=16743
[12 Pebruari 2011]

Steenis, CGGJ van. 1981. Flora, untuk sekolah di Indonesia. Pradnya Paramita,
Jakarta.

Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). 1997. Sumber Daya Nabati Asia
Tenggara 2: Buah-buahan yang dapat dimakan. PROSEA – Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.

Pengikut